Balikpapan City

Balikpapan adalah salah satu kota yang berada di provinsi Kalimantan Timur , di kota Balikpapan terkenal dengan penduduknya yang beragam, karena hampir 90% penduduknya adalah pendatang dari luar provinsi Balikpapan.
Hari jadi Kota Balikpapan ditentukan pada tanggal 10 Februari 1897.Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal Pengeboran pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan Perusahaan Mathilda, sebagai

dari pasal-pasal kerjasama antara J.H Menten dengan Mr. Adam dari Firma Samuel dan CO.

Sejarah Kota Balikpapan

BALIKPAPAN - Dalam sejarah, keberadaan Kota Balikpapan jauh sebelum ditemukan sumur minyak di kawasan teluk (saat ini disebut Teluk Balikpapan) oleh warga Belanda yang disebut sumur minyak Mathilda, telah ada penduduk yang mendiami kawasan pantai Teluk Balikpapan disebut “Suku Balik” yang berdiam di sekitar daerah kampung “ Sepaku” dan “ Pemaluan”. Sekarang masuk di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam perkembangannya, generasi suku Balik diketahui adalah “Dode” sebagai kepala suku Kampung Nenang Besar yang juga saat ini masuk di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan keturunan berikutnya adalah keturunan campuran antara Paser dan suku Banjar.

Adapun mengenai asal-usul nama 'Balikpapan', setidaknya ada tiga versi sejarah yang menuturkan secara berbeda.  

Versi pertama menyebutkan bahwa, pada saat Kerajaan Kutai Kartanegara akan membangun istana baru di sekitar di Kutai Lama, kepada penduduk di sekitar Teluk Balikpapan, diminta untuk mengirim sumbangan papan sebanyak 1.000 keping dan pada saat pengiriman papan tersebut, ada papan yang tercecer kurang lebih 10 keping. Sementara perahu yang membawa papan tersebut sudah tiba di tempat tujuan, dan oleh penduduk setempat, mereka saling berteriak dengan kata-kata “ Balikpapan Tu”, dan wilayah di sekitar teluk tersebut kemudian disebut “ Balikpapan.”

 

Versi kedua menyebutkan, dalam cerita yang berkembang di masyarakat seputar pesisir pantai teluk ( yang kemudian disebut Teluk Balikpapan ) adalah Suku Balik, keturunan dari kakek dan nenek Kayun Kuleng dan Papan Ayun, dan keturunan tersebut akhirnya disebut Kuleng Papan yang artinya Balikpapan, karena dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik.

 

Sedangkan versi ketiga menyebutkan, dalam sejarah Kerajaan Paser, yang terdiri dari beberapa kerajaan kecil, dan salah satu dari kerajaan kecil yang membawahi sebagian kawasan Teluk ( yang kelak disebut Teluk Balikpapan ) mendapat serangan dari kerajaan lain. Karena terdesak oleh musuh maka sang raja yang memiliki seorang bayi putri dan tidak ingin kalau putrinya tersebut jatuh ke tangan musuh, maka sang raja mengikat putrinya tersebut di sebuah papan, dan dilarutkan ke pantai ( di laut ), dengan dorongan ombak dan arus, papan tersebut terbalik dan terbawa sampai ke kawasan teluk dan dilihat oleh penduduk setempat. Secara spontan pendudk tersebut berteriak “Balikpapan Tu” dan tepat di balik papan tersebut terdapat seorang putri yang bernama Putri Petung. Sejak itulah di tempat putri tersebut ditemukan dinamakan “Balikpapan”.

Apapun berbagai versi yang ada, kini Balikpapan menjadi sebuah kota dengan masyarakat yang majemuk dan hidup damai satu dengan yang lain. Berbagai suku ada di Balikpapan, seperti suku Paser, suku Kutai, suku Banjar, suku Bugis, suku Jawa, suku Minahasa, suku Batak, suku Gayo, suku China, suku Madura, suku Gorontalo dan sebagainya.  Bahasa yang digunakan pun beragam (selain bahasa Indonesia) yaitu bahasa Paser, Banjar, Bugis, Jawa, Kutai, Madura dan sebagainya.

Dalam tahun 1984 atau tepatnya 1 Desember 1984, telah dilaksanakan suatu seminar sejarah, yang bertujuan menggali berbagai sejarah dan cerita keberadaan Kota Balikpapan.

Dari berbagai peristiwa itu, dalam seminar sejarah tersebut ada pengeboran minyak pertama di pantai sekitar Teluk Balikpapan sebagai bagian dari realisasi pasal-pasal kerja sama antara J.H. Menten dengan Mr. Adam dari Firma Samuel & Co, dan pengeboran itu dilakukan pada tanggal 10 Februari 1897, dan dari seminar sejarah tersebut disepakati bahwa Hari jadi Kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897

Suku yang ada

Suku-suku yang banyak ada di Balikpapan adalah:

1. Bugis
2. Banjar
3. Jawa
4. Madura
5. Dayak
6. Kutai
7. Toraja
8. Manado
9. Ambon
10. Chinese

Bahasa daerah

Bahasa daerah yang sering terdengar di gunakan adalah:

1. Bahasa Banjar
2. Bahasa Bugis
3. Bahasa Jawa
4. Bahasa Kutai
5. Bahasa Madura

Tetapi umumnya bahasa yang digunakan pada keseharian warga Balikpapan adalah Bahasa Indonesia dengan logat umum.

Tetapi ada ciri khusus warga Balikpapan dalam pengucapan, seperti : kah, lah.

Seperti :

1. “Jadi berangkat kah?”,
2. “Kamu sudah kerja kah?”

Sedangkan penggunaan akhiran ‘lah’ biasanya banyak digunakan orang keturunan Banjar/Kalsel.

Adat Perkawinan

Penduduk kota Balikpapan sebagian masih menggunakan adat dalam acara perkawinan yang sebagian besar menggunakan adat suku  :

1. Suku Banjar
2. Suku Bugis
3. Suku Jawa

Tempat Wisata di Balikpapan

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejumlah tempat wisata Balikpapan yang patut Anda kunjungi.

Caribbean Island Waterpark

1. Caribbean Island Waterpark

Inilah taman wisata air terbesar di Indonesia Bagian Timur, Caribbean Island Waterpark menawarkan berbagai wahana air yang sungguh menarik. Terletak di Jl. Kol. Syarifuddin Yoes II (Ring Road II) Balikpapan, Caribbean Island Waterpark ini menjadi destinasi favorit wisata keluarga di Balikpapan.

Tiada yang lebih menyenangkan bagi putra dan putri Anda selain bermain dengan ragam wahana air yang menyenangkan. Anda dapat menikmati pemandangan dari salah satu pondok kayu sambil menjaga anak-anak bermain, atau jika suka Anda bahkan dapat ikut melompat ke dalam kolam renang. Selain wahana air, kegiatan wisata lainnya yang dapat dilakukan di tempat wisata Balikpapan yang satu ini adalah menonton pertunjukan air di panggung terbuka dan flying fox.

Untuk dapat masuk, Anda harus membeli tiket masuk Caribbean Island Waterpark sebesar Rp 45 ribu per orang (umum) atau Rp 25 ribu per orang untuk pelajar. Di akhir pekan, harga tiket masuk berlaku sama untuk semua tingkatan umur yaitu Rp 60 ribu per orang.

Hutan Bakau Margomulyo

2. Hutan Bakau Margomulyo

Hutan Bakau Margomulyo ini adalah hutan kota di Balikpapan, lokasinya dekat dengan pusat kota. Di dalam kawasan hutan, terdapat jembatan kayu sepanjang 800 meter yang berfungsi sebagai sarana penunjang bagi Anda yang ingin menikmati pengalaman wisata di hutan tersebut.

Tempat wisata di Balikpapan yang satu ini memiliki menara intai, yang berguna untuk menyaksikan aneka  burung  yang tinggal dan hidup di hutan bakau tersebut. Jika Anda ingin menyaksikan hewan bekantan, maka datanglah di saat pagi hari tiba atau saat matahari kembali ke peraduannya. Jangan khawatir, Anda tidak akan dikenakan biaya untuk dapat masuk ke tempat wisata Balikpapan ini. Hanya saja, Anda wajib menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak mengambil properti atau aset wisata apapun yang ada di lokasi.

Monpera Balikpapan

3. Monpera

Inilah tugu yang menjadi simbol keberanian rakyat Balikpapan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Monpera ini berada di pusat kota Balikpapan, terletak di Jl. Jenderal Sudirman (di depan markas Makodam VI Tanjung Pura). Monumen ini memiliki latar belakang pantai berpasir putih dan dikelilingi taman yang tertata apik.

Di lantai bawah monumen ini, terdapat sebuah museum kecil dan di bagian belakangnya ada panggung terbuka. Pada sejumlah acara atau event khusus, sering diadakan pertunjukan-pertunjukan tradisional di tempat wisata Balikpapan yang satu ini. Untuk dapat masuk ke monumen, Anda harus membayar karcis masuk kendaraan sebesar Rp 1000 (kendaraan roda dua) dan Rp 2 ribu (kendaraan roda empat).

Pantai Kemala di Balikpapan

4. Pantai Kemala (Pantai Polda)

Pantai Kemala adalah salah satu tempat wisata di Balikpapan yang paling ramai dikunjungi oleh para penikmat perjalanan, terlebih di saat akhir pekan dan hari libur. Terletak di daerah pusat kota Balikpapan, tepatnya di seputaran Jln. Jend Sudirman, Balikpapan Selatan, Pantai Kemala ini terkenal dengan sebutan Pantai Polda.

Di kawasan pantai ini, terdapat berbagai restoran bagi Anda yang ingin bersantap sembari menikmati keindahan panorama laut. Sajian menu makanan cukup variatif, mulai dari masakan berbagai daerah hingga masakan Eropa juga tersedia untuk Anda. Selain berenang di pantai, kegiatan menarik yang dilakukan di antaranya duduk bersantai dan bercengkerama di pinggir pantai serta menikmati hamparan pasir pantai yang putih dan bersih. Jika Anda ingin bermain banana boats, Anda harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 25 ribu per orang. Bahkan bermain jet ski dapat dilakukan di tempat wisata Balikpapan yang satu ini, Anda dapat menyewa jet ski sebesar Rp 800 ribu per orang selama 1 jam.

Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Pantai Kemala ini sebesar Rp 500 per orang. Jika Anda membawa kendaraan, maka dikenai tarif Rp 1000 (kendaraan roda dua) dan Rp 2 ribu (kendaraan roda empat).

Pantai Lamaru di Balikpapan

5. Pantai Lamaru

Pantai Lamaru adalah objek wisata pantai di Balikpapan yang menawarkan suasana tenang bagi Anda yang menginginkan tempat bersantai yang tidak ramai. Pepohonan cemara di areal pantai memberikan Anda rasa relax yang begitu nyaman dengan suguhan panorama laut yang indah. Pada umumnya, kawasan wisata Pantai Lamaru ini ramai di kala akhir pekan tiba.

Di pantai ini, terdapat warung-warung, toilet, dan fasilitas parkir yang baik. Jika Anda ingin bermain perahu sepeda, Anda dapat mencobanya di tempat wisata Balikpapan yang satu ini. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Pantai Lamaru sebesar Rp 2 ribu per orang. Jika Anda membawa kendaraan, maka akan dikenai tarif sebesar Rp 2.500 (roda dua), Rp 5 ribu (roda empat), dan Rp 15 ribu (bus).

Hutan Lindung Sungai Wain

6. Hutan Lindung Sungai Wain

Inilah hutan tropis yang masih belum dijamah tangan-tangan jahil manusia yang ada di Balikpapan. Dengan luas hutan sebesar 10 ribu ha, Hutan Lindung Sungai Wain adalah tempat perlindungan dari sejumlah jenis satwa dan flora langka, seperti orangutan, beruang madu, bekantan, kantong semar, dan tumbuhan endemik Balikpapan yang bernama Jahe Balikpapan.

Berlokasi di KM 23 Jalan Balikpapan – Samarinda, tersedia empat paket kunjungan yang dapat Anda pilih untuk mendapatkan pengalaman wisata di tempat ini. Paket ini dibedakan berdasarkan jumlah tamu yang ingin berwisata di kawasan hutan lindung. Biayanya mulai dari Rp 350 ribu rupiah untuk Paket A (1-6 tamu).

Tersedia dua tur yang dapat Anda pilih, yakni tur “Track Eko-PLH-Kebun Raya” dan tur “Mangrove dan Selok Puda”. Juga, ada pemandu wisata yang akan membantu Anda dalam menyusuri hutan lindung tersebut.

Pantai Manggar Segara Sari

7. Pantai Manggar Segara Sari

Pantai Manggar Segara Sari adalah pantai yang sering dikunjungi saat akhir pekan tiba dan menjadi ramai tatkala hari libur. Di pantai ini, Anda dapat menikmati pemandangan laut sembari bersantai, atau menyewa perahu untuk mengelilingi pantai. Tak heran, banyak keluarga mengunjungi pantai ini sebagai salah satu tempat rekreasi yang menarik di Balikpapan.

Di Pantai Manggar Segara Sari, terdapat banyak warung makanan di mana Anda dapat menyantap aneka kuliner lokal yang ada di kawasan pantai. Selain keberadaan panggung hiburan di lokasi pantai, kegiatan menarik yang dapat dilakukan di tempat wisata Balikpapan yang satu ini di antaranya adalah bermain bola, bermain layang-layang, jet ski, banana boat, berenang, bermain perahu ban, volley pantai, hingga bersepeda. Atau hanya sekedar bersantai di bawah pepohonan yang rindang di sekitar kawasan pantai.

Anda hanya akan dikenai tiket masuk Pantai Manggar Segara Sari sebesar Rp 1.000 per orang. Jika membawa kendaraan, akan dikenai tarif Rp 2.500 (roda dua), Rp 5 ribu (roda empat), dan Rp 15 ribu (bus).

Pasar Kebun Sayur di Balikpapan

8. Pasar Kebun Sayur

Pasar Kebun Sayur adalah pusat kerajinan tangan di Balikpapan. Tempat ini dapat disebut pula sebagai pusat oleh-oleh Balikpapan, tempat di mana Anda dapat membawa pulang cinderamata seperti kerajinan dari batu-batu permata, manik- manik, batik motf ampik, dan kerajinan tradisional Dayak (mandau dan senjata lainnya).

Terletak di Jl. Letjen Suprapto, Kelurahan Karang Jati, Balikpapan, Anda dapat mengunjungi tempat wisata di Balikpapan yang satu ini setiap hari.

Pasar Kebun Sayur pada umumnya buka sejak pukul 8 pagi hingga 6 sore WITA. Jika Anda ingin mendapatkan makanan khas Balikpapan, sebut saja amplang kuku macan, maka Anda dapat menemukannya di Pasar Kebun Sayur.

Penangkaran Buaya Teritip

9. Penangkaran Buaya Teritip

Inilah pusat penangkaran buaya di Kalimantan Timur, sebuah tempat di mana terdapat sekitar 1.450 ekor buaya, mulai dari buaya muara hingga dua spesies buaya yang terancam punah, yakni buaya air tawar dan buaya supit.

Penangkaran ini beroperasi sejak tahun 1991 dan beroperasi di atas lahan seluas 5 ha. Kegiatan paling menarik di tempat ini adalah memberi makan buaya-buaya tersebut. Namun, Anda harus membayar sebesar Rp 10 ribu untuk satu ekor ayam hidup yang akan menjadi makanan bagi buaya. Jika Anda telah puas menyaksikan dan memberi makan buaya-buaya, Anda mungkin tertarik untuk menunggangi gajah lampung yang ada di tempat penangkaran ini.

Tahukah Anda, di tempat ini Anda bahkan dapat menikmati sajian sate buaya yang dijual dengan harga Rp 3 ribu per tusuk. Sate daging buaya dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan. Tak kurang pula, Anda dapat membeli  cinderamata berbentuk buaya dan aneka olahan kreatif dari kulit buaya, seperti dompet, tas, ikat pinggang, dan tali jam tangan di tempat ini.

Tempat wisata di Balikpapan yang satu ini terbuka untuk umum setiap hari, sejak pukul 8 pagi hingga 5 sore WITA. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Penangkaran Buaya Teritip sebesar Rp 10 ribu per orang.

Taman Bekapai Balikpapan

10. Taman Bekapai

Inilah taman kota yang terletak di jalan protokol di Balikpapan. Berlokasi di pusat kota, Taman Bekapai adalah ruang terbuka publik yang menjadi tempat bersantai di tengah kehidupan kota Balikpapan.

Makanan khas Balikpapan

1. Aneka Olahan Kepiting

Sudah menjadi rahasia umum jika Balikpapan merupakan salah satu daerah penghasil kepiting bakau (Scylla serrata) terbaik di Indonesia. Berbagai aneka olahan kepiting bakau (atau biasa disebut kepiting Soka) yang lezat bisa anda dapatkan dibeberapa restoran yang ada di Jalan Marsma Iswahyudi Gunung Bakaran (tak jauh dari Bandara Sepinggan). Menu kepiting lada hitam, kepiting saos special, kepiting saus tiram, kepiting tauco, hingga kepiting goreng mentega ada disini. Namun dari sekian banyak menu, kepiting lada hitam dan kepiting saos special menjadi yang terdepan. Kepiting Soka yang gemuk dan banyak dagingnya memang akan semakin nikmat dengan bumbu saus dan lada hitam yang pedas. Untuk dijadikan oleh-oleh,  makanan ini juga sudah dikemas sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi cita rasanya, aman, dan trendy sehingga tak perlu malu walau harus menentengnya. Sampai dirumah anda tinggal memanaskannya di microwave dan siap dihidangkan. Olahan lain yang lebih awet dan tahan dalam jangka waktu yang lebih lama yakni berupa abon kepiting yang banyak dijual dibeberapa minimarket ataupun toko-toko penjual oleh-oleh khas Balikpapan. Sedikitnya ada 2 farian abon kepiting yang dijual di pasaran, yakni original dan rasa bumbu.

Aneka Olahan Kepiting dalam kemasan (dok. pribadi)

Sampai rumah dipanaskan di microwave dan siap dihidangkan (dok. pribadi)

Abon kepiting, praktis dan tahan lama (dok. pribadi)

2. Bingka

Berbagai farian bingka (dok. pribadi)

Bingka merupakan salah satu kuliner khas Balikpapan. Makanan berbahan dasar kentang ini meskipun tidak tahan lama, namun bisa dijadikan oleh-oleh yang tak kalah mengesankan. Padu padan kentang, telor, mentega, gula, susu, dan santan akan menciptakan citarasa yang gurih, manis dan lezat. Dewasa ini bingka sudah memiliki berbagai farian seperti bingka kentang kombinasi pisang, keju, gula merah, bahkan bingka dari labu merahpun ada. Anda bisa membeli bingka kentang ini di dekat pelabuhan Semayang ataupun di Stal Kuda. Kedua tempat ini konon merupakan pembuat bingka paling enak di Balikpapan.
3. Amplang

Amplang gurih nan kriuk (dok. pribadi)

Amplang merupakan makanan ringan semacam kerupuk. Bahan utamanya terdiri dari tepung, telor,  beragam bumbu rempah, dan daging ikan pipih (atau sering disebut belida). Ikan pipih sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dulu banyak terdapat diperairan Kalimantan. Namun keberadaan ikan ini sudah jarang kita temui hingga dewasa ini, pembuat amplang menggantinya dengan daging ikan tengiri. Sekarang Ikan pipih atau belida sendiri hanya dipakai sebagai merk saja. Campuran dari beragam bumbu rempah, tepung, telor dan daging ikan membuat camilan ini terasa gurih dan kriuk. Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat memanjang seperti jari, ada juga yang menyerupai kuku macan. Semua sama gurihnya. Pembuatan amplang sendiri selain di Balikpapan juga banyak terdapat di Samarinda. Anda bisa mendapatkan amplang yang gurih ini dibeberapa toko penjual oleh-oleh khas Balikpapan yang banyak terdapat di sepanjang jalan A. Yani Balikpapan.
4. Bakpia

Bakpia asli Balikpapan (dok. pribadi)

Selama ini kita pasti hanya mengenal Bakpia atau pia sebagai makanan khas Jogja atau yang sering kita dengar dengan sebutan bakpia pathuk. Tapi jangan salah, Balikpapan juga memiliki bakpia lho. Berbeda dengan bakpia pathuk yang kecil-kecil, bakpia Balikpapan memiliki ukuran yang lebih besar. kuliner yang terbuat dari kacang hijau dan gula yang dibungkus dengan tepung dan dipanggang ini memang cocok untuk dijadikan buah tangan. Bakpia Balikpapan memiliki tekstur yang renyah bak biskuit. Tekstur ini pulalah yang membedakan bakpia Balikpapan dengan bakpia dari daerah lain. Sekali gigit, maka akan terhamburlah rasa gurih dan asin dilidah anda yang akan disambung dengan rasa manis dari kacang hijau atau coklat sebagai isinya. Bakpia di Balikpapan berisi kacang hijau, coklat, dan keju. Anda bisa memperolehnya di sebuah depot yang sangat terkenal di Jalan A. Yani Balikpapan. Anda bisa menikmati bakpia yang hangat dan lezat disana.

Bakpia hangat dan lezat (dok. pribadi)

5. Mantau

Mantau Balikpapan nan lezat (dok. pribadi)

Mantau atau roti span memang merupakan kuliner khas etnis tionghoa yang banyak terdapat dibeberapa daerah di Indonesia. Namun berkat kulturasi yang terjadi di Balikpapan memunculkan kuliner berupa mantau yang unik dan khas serta berbeda dari daerah lain. Roti kukus sebesar kepalan tangan yang biasanya disajikan setelah digoreng ini, di Balikpapan disajikan bersama daging rusa yang diolah dengan bumbu lada hitam (rusa lada hitam). Ini yang membuat mantau Balikpapan menjadi khas dan berbeda. Daging rusa yang bertekstur sedikit lembut dan agak manis ini akan semakin lezat dengan padu padan lada hitam yang pedas. Taburan kacang mete sangrai yang gurih seolah semakin menambah kelezatan kuliner ini. Namun dewasa ini daging rusa sudah sulit didapatkan (karena rusa menjadi salah satu hewan yang dilindungi), sehingga banyak digantikan dengan daging sapi atau ayam. Jika anda penasaran dan ingin mencicipi kelezatan mantau dengan sapi lada hitam atau ayam lada hitam, cobalah anda datang kesebuah depot di Simpang Kilat Jalan Letjen Suprapto Balikpapan.

 sumber : http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/balikpapan/ini-10-tempat-wisata-di-balikpapan-paling-menarik/2020/